Ketika upacara berlangsung, Sungmin yang terlihat mulai bosan melihat seekor kupu-kupu sedang terbang. Tanpa sepengetahuan eommanya, ia mengikuti kupu-kupu berwarna kuning tersebut. Hingga ia sampai ke dinding istana. Disana terlihat seorang anak laki-laki yang memanjat tangga dengan membawa tas serta payung untuk melindungi tubuhnya dari terik matahari. “apa kau pencuri??” tuduh Sungmin yang sontak membuat namja itu kaget dan membuatnya terjatuh bersama Sungmin.
Pada awalnya namja yang terlihat lebih dewasa itu kagum dengan kecantikan Sungmin, dibawah guguran kelopak bunga sakura membuatnya semakin manis. Namun ketika mereka berdua tersadar, mereka sudah memulai perdebatan mereka. “a.. aku bukan pencuri seperti yang kau kira” bantah Kyuhyun.
“lalu untuk apa kau memanjat dan juga kau membawa tas, itu pasti bukan milikmu” tuduh Sungmin.
“anio.. ini tidak seperti yang kau fikirkan. Hei kenapa kau bebicara seperti itu kepadaku apakah kau tidak tau aku ini.. aku ini..” Kyuhyun tidak mungkin mengungkapkan jati dirinya sembarangan.
“apa?? Apa kau pencuri istana?” tuduh Sungmin lagi.
“ya.. apa maksudmu?? Sungguh ini barang-barangku sendiri. Bahkan seluruh istana ini dan negara Joseon ini..” Kyuhyun buru-buru menhentikan ucapannya, takut jika dia membongkar identitasnya. “aah sudahlah.. pokoknya kau harus membantu aku keluar dari sini!!” ucapnya sebal.
“anio.. aku akan memanggil para prajurit kerajaan” ancam Sungmin. “prajuriiit.. disiniii… hmmmmp” Kyuhyun yang khawatir langsung menarik tangan Sungmin dan membawanya lari ke sisi lain kerajaan. Prajurit yang semula datang untuk mencari Sungmin karena laporan dari ibunya pun ikut mengejar mereka. Namun sayang namja dan yeoja itu sudah lari terlebih dahulu.
Hingga pada akhirnya Kyuhyun berhasil meyakinkan Sungmin bahwa dia bukan pencuri, karena dia ingin keluar istana untuk menemui kakaknya. Ia memanjat tembok karena ayahnya melarang dia keluar istana.
“namaku Lee Sungmin, putri dari mentri sarjana Lee” begitulah Sungmin memperkenalkan dirinya.
“ah benarkah? Lee Sungmin.. Lee Sungmin-ssi aku harap kau bisa tinggal di istana” Kyuhyun mencoba mengingat nama Sungmin dengan senyum evilnya. Kemudian Kyu memberi sebuah surat tanpa memberitahu siapa jati dirinya sebenarnya.
-another day-
Raja Hangeng memanggil anaknya Putra Mahkota Kyuhyun didepan para mentri kerajaan. “Putra Mahkota, sebenarnya apa yang kau inginkan? Sesuai permintaanmu, aku sudah mengganti guru pembimbingmu berkali-kali. Tapi kau masih tidak bisa merubah kebiasaan belajarmu. Kau tetap saja bermain PSP (??) apa kau perlu aku nikahkan kau dengan PSP itu??”
“aaa andwe~ kau tidak boleh melakukan itu padaku Baginda Raja. Bagaimanapun aku ini anakmu. Aku memang menyayangi PSP, tapi bagaimana bisa aku menikahi PSP?” ujar Kyuhyun memelas sambil memeluk PSPnya.
“baiklah, aku akan mengirimkan guru baru. Tapi ini adalah guru yang terakhir dan terbaik di seluruh Joseon. Jadi jika kau tidak bisa merubah sikapmu itu, kembalikan PSPmu itu pada Ibu Suri Heechul” Raja mulai mengancam, dan Kyuhyun mau tidak mau menuruti perintah ayah sekaligus Raja Joseon ini. Dia tidak akan rela jika PSPnya di jadikan bantal si Heebum, kucing Ibu Suri Heechul. xDxD
-=-
“Guru Lee sudah tiba putra mahkota..” ucap pengasuh Kangin.
“aiiish..” dengan malas Kyuhyun membalikkan badannya. “mwo?? Nu nugunya?? Kau siapa??” tanya Kyuhyun saat melihat seseorang di depannya.
“anyeonghasimnika.. saya Lee Donghae guru pembimbing Yang Mulia Putra Mahkota yang baru..” jelas namja ulzang yang masih terlihat sangat muda dan berbeda dari guru-gurunya yang lama.
“mwo?? Berapa umurmu??” tanya Kyuhyun penasaran.
“18 tahun Yang Mulia” jawab guru Lee.
“mwoya? Apa kau bercanda?” Kyuhyun tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
“beliau adalah sarjana terbaik yang lulus tahun ini, dan beliau merupakan anak dari mentri sarjana….” Kangin mencoba menjelaskan, tapi belum selesai ia menjelaskan Kyuhyun sudah pergi untuk menemui ayahnya, Raja Hangeng. Tapi lagi-lagi yang didapat Kyuhyun hanyalah ancaman tentang PSP dan Ibu Suri Heechul. 😀
-Malamya: Kediaman Lee-
Lee Sungmin sedang duduk termenung memperhatikan bulan yang bersinar terang malam itu. Ia sedang memikirkan pertemuannya dengan seorang namja di istana. “sebenarnya siapa kau?” tanya Sungmin sambil memperhatikan surat pemberian namja tersebut.
“Terbit saat Myo (pagi), dan tenggelam saat Yu (senja)” begitulah isi surat yg ada di tangannya. ‘aaa.. maksudnya matahari.. hahahaha matahari? Mwo? Jadi dia matahari?” Sungmin kaget dengan tebakan yang baru saja ia tebak, karena matahari itu artinya Yang Mulia Putra Mahkota Kerajaan.
Tak jauh dari tempat Sungmin seorang namja berwajah kura-kura sedang memperhatikannya. ‘kressk.. kressskk’ namja itu akhirnya pergi lagi.
“nuguya??” Sungmin mendekati arah dari sumber suara.
“apa yang kau fikirkan sambil memandang bulan seperti itu? Kau akan berubah menjadi wanita gendut seperti ibumu jika terus menyimpan masalahmu sendiri.kkk~ aku baru saja tiba, dan kau orang pertama yang aku beri oleh-oleh. Ini adalah batu pemecah masalah. Gunakanlah dengan sebaik-baiknya!” kemudian Sungmin memperhatikan batu hitam ‘biasa’ dengan tulisan ‘pemecah masalah’ diatasnya.
“Apanya yang oleh-oleh? Bukankah ini batu biasa?” gerutu Sungmin sambil masuk ke rumah.
-=-
Terlihat dua namja tampan yang sedang bermain pedang, terlihat salah satu diantaranya kewalahan menanggapi serangan dari yang lain. ‘kressk.. kressskk’ keduanya terhenti dan mengawasi sekitar. “Apa kau sudah datang?” tanya yang bertubuh tinggi sambil melihat ke arah dinding rumah.
“Kibum??” yang lebih pendek melihat ke arah yang lain. Ia melihat pembantu perempuan adiknya yang sedang mengintip mereka sedari tadi.
“Kibum?? Bagaimana bisa kau memanggilku Kibum?? Dari dulu kau tidak pernah berubah.. huh payah Donghae ya~” keluh si namja kura-kura sambil menghampiri kedua sahabatnya setelah berhasil melompati dinding rumah.
“ah Yesung hyung.. untuk apa kau melompat seperti itu?” tanya Donghae sambil memeluk sahabatnya itu. Sedangkan namja yang lebih tinggi hanya membungkuk memberi hormat.
“ini sudah larut malam, dan aku lebih nyaman dengan melompat seperti itu. Siwon ah~ kemarilah, mengapa kau mematung seperti itu? hahaha” Yesung berusaha memecahkan kekakuan diantara mereka. “chukkae kalian sudah menjadi sarjana terbaik tahun ini, sayang sekali aku tidak bersama kalian. Kelak kau akan menjadi kaki tangan Raja kan? Berbuat baiklah pada adikku” ucapan Yesung ini menjadi sangat bermakna besar bagi mereka.
(Fotonya -.-“ *author minta digampar) XDXD
-Donghae’s room-
“oppa~ aku Sungmin.. apa aku boleh masuk?” tanya seseorang diluar kamar.
“tentu saja.. masuklah adikku” jawab Donghae yang terlihat murung.
“oppa.. ada apa? Kau terlihat murung. Apa kau mendapat masalah karena Putra Mahkota??” tebak Sungmin sedikit ragu dan khawatir. Ia mengira telah membuat kesulitan untuk kakanya karena tidak mengenali Putra Mahkota pada saat awal mereka bertemu di istana.
“ah.. kau sangat pandai menebak” jawab Donghae sambil menunjukkan senyum fishynya.
“jika kau tidak keberatan kau bisa memberinya tebakan, dan jika Yang Mulia tidak berhasil menebaknya dia pasti akan menurut kepada ucapan kakak”
“benarkah? Tebakan apa itu??”
…………………….
Keesokan harinya, Kyuhyun masih malas-malasan belajar sambil bemain PSP. Hingga Dongahe teringat dengan Tebakan yang diberi oleh Sungmin.
“apa? Kau akan memeberiku tebakan? Baiklah apa itu??” Kyuhyun terlihat meremehkan tebakan yang akan diberikan Donghae untuknya.
“tebakannya adalah.. Apa yang bisa menyebabkan semua benda di bumi ini menjadi terang, sekaligus membuat semua benda di bumi ini menjadi gelap?” setelah menyebutkan tebakan itu guru Donghae pergi dengan tenang karena sepertinya Kyuhyun tidak akan sanggup memecahkan pertanyaan tersebut.
-Esoknya-
Kyuhyun bersiap memberikan jawaban, sementara Raja yang hendak mengunjungi Kyuhyun yang sedang belajar hanya bisa mendengarkan dari luar.
“jawabannya adalah, politik monarki” kemudian Kyuhyun menjelaskan panjang kali lebar mengenai monarki. Raja Hangeng yang mendengarkan dari luar sangat terkesan dengan pengetahuan Kyuhyun mengenai sistem kerajaan Joseon.
Namun sayang, Donghae terlihat kecewa dengan jawaban Kyuhyun. “maafkan saya, tapi jawaban yang anda berikan berbeda dengan milik saya”
“berbeda? Jadi maksudmu jawabanku salah? Lalu apa jawaban yang benar?”
“Jawabannya adalah.. Kelopak mata” Kangin dan Raja Hanggeng yang masih menguping di luar terlihat terkejut, yang artinya Putra Mahkota bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan yang sangat mudah. Hahahahaha 😀
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai pemikiran dasar dan hal spele juga harus di ketahui seorang calon Raja, Kyuhyun menjadi lebih sopan dan menghargai Donghae sebagai gurunya. Lalu Dongahae mengakui bahwa tebakan itu diberikan oleh adik perempuannya yang masih berusia 13 tahun. Sebagai hadiahnya Putra Mahkota memberikan manisan untuk adik guru Lee.
Ketika perjalanan ke kediaman Putra Mahkota, Kyuhyun terus memikirkan adik Donghae. “Apa mungkin seorang gadis berusia 13 tahun mampu membaca karakter China dan membuat tebakan yang begitu sulit??” tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri.
“tentu saja bisa jika dia anak mentri sarjana Lee, bukankah dia sangat mirip dengan sarjana muda Lee Donghae..” Pelayan Kangin menjawab pertanyaan Kyuhyun.
“mwo? Jadi guru Lee adalah anak mentri sarjana Lee??” Kyuhyun mengingat perkataan Sungmin tempo hari. “namaku Lee Sungmin, putri dari mentri sarjana Lee”. Kemudian Kyuhyun menunjukkan evil smirknya. “mungkinkah kita akan bertemu kembali Sungmin-ssi~”
Sementara itu berita mengenai ketampanan dan kehebatan guru Lee Donghae yang bisa merubah tabiat belajar Putra Mahkota Kyuhyun sudah menyebar ke seantero istana. Para Mentri yang licik mulai khawatir dengan kedudukan mereka. Sedangkan para dayang istana seolah membeku saat melihat ketampanan seorang Lee Donghae. Tak terkecuali Putri Eunhyuk, adik Kyuhyun yang berusia 13 tahun, dia juga sangat sangat menyukai Lee Donghae. (*yah HaeHyuk) 😀
-=-
Sesampainya dirumah Donghae langsung menyampaikan semuanya kepada Sungmin, beserta hadiah yang ia terima dari Putra Mahkota untuk Sungmin. Yang artinya Sungmin harus mengucapkan terimakasih untuk hadiah tersebut. Sungmin sangat khawatir jika Putra Mahkota mengingatnya dan masih marah terhadap perbuatannya tempo hari yang menuduhnya sebagai pencuri.